Ustadz Ammi menjawab: Kita meyakini amal soleh di bulan ramadhan, pahalanya dilipat gandakan. Dan kita juga perlu sadar bahwa perbuatan maksiat yg dilakukan manusia di bulan ramadhan, dosanya juga dilipat gandakan.
Orang yg melakukan maksiat di bulan Ramadhan,dia melakukan dua kesalahan. Pertama,melanggar larangan Allah. Kedua,menodai kehormatan Ramadhan dgn maksiat yang dia kerjakan.
Rasulullah memberi ancaman keras orang yg masih rajin bermaksiat ketika puasa.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda,
Barangsiapa yg tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya,maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan. (HR. Bukhari 1903, Turmudzi 711 dan yang lainnya).
Buka Aurat = Menebar Dosa
Ketika wanita memamerkan auratnya, yang terjadi, dia sedang menjadi sumber dosa. Dosa bagi setiap lelaki yg melihat dirinya. Itulah para wanita yang menjadi sebab banyak lelaki melakukan zina mata para wanita yg mengobral harga diri dan auratnya di depan umum, tanpa rasa malu.
Wajar jika Nabi Shallallahu alaihi wa sallam memberikan ancaman sangat keras untuk model manusia semacam ini.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda,
Dua jenis penghuni neraka yg belum pernah aku lihat. (1) Sekelompok orang yang membawa cambuk seperti ekor sapi, dan dia gunakan untuk memukuli banyak orang. (2) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, jalan berlenggak-lenggok, kepalanya seperti punuk onta, mereka tidak masuk surga dan tidak mendapatkan harumnya surga, padahal bau harum surga bisa dicium sejarak perjalanan yg sangat jauh. (HR. Ahmad 8665 & Muslim 2128).
Puasanya Tidak Diterima
Jika puasa seseorang menjadi tidak bernilai gara-gara dosa yg dia kerjakan.Apa yg bisa anda bayangkan, ketika ada orang yg menjadi sumber dosa? Layakkah dia berharap puasanya diterima? Bahkan karena sebab dia, banyak lelaki yg pahala puasanya berkurang.
Wallahu a'lam
Sumber: WAJIBBACA
from Sehinggit Media News http://ift.tt/2s4Y6Sa
via IFTTT